Sebuah perencanaan media didasarkan
atas kebutuhan (need), apakah kebutuhan itu? Salah satu indikator adanya
kebutuhan karena di dalamnya terdapat kesenjangan (gap). Kesenjangan
adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang
diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud
dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan,
keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan,
keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
Misalnya pada Siswa SD, mereka diharapkan memiliki keterampilan dalam membaca, menulis dan berhitung. Ternyata
dalam kenyataannya mereka baru dapat mambaca saja, sehingga
kebutuhannya adalah bagaimana supaya mereka bisa menulis dan
berhitung.Begitu halnya jika siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk
menjumlahkan, mengalikan dan membagi, namun ternyata mereka baru bisa
menjumlahkan saja.Dengan demikian kebutuhnnya adalah meningkatkan
kemampuan mengalikan dan membagi.Tidak hanya pada pengetahuan dan
keterampilan, pada aspek sikap juga sering terjadi kesenjangan yang
mendorong kebutuhan.Misalnya siswa SD diharapkan sudah berperilaku hidup
sehat dengan rajin menggosok gigi, membuang sampah pada tempatnya,
mandi dua kali sehari, selalu berpakaian rapi dan tidak jajan
sembarangan.Namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, dengan
demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk
hidup bersih.
Adanya kebutuhan,
seyogyannya menjadi dasar dan pijakan dalam membuat media pembelajaran,
sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan
baik. Misalnya dalam pembelajaran bahasa Inggris pada umumnya siswa
merasa kesulitan untuk membuat kalimat dengan bahasa Inggris ditambah
perasaan malu dan takut untuk berbicara. Guru yang kreatif dapat
menciptakan sebuah media yang disebut kantung ajaib. Dalam kantung
tersebut diisi dengan berbagai benda bisa apa saja, misalnya buah, sapu
tangan, makanan, batu, tanah liat dan lain-lain. Juga disediakan tulisan
yang dilipat yang isinya kata-kata tertentu.Dengan sebuah permainan
masing-masing siswa dipersilahkan untuk mengambil tulisan dan dari
tulisan itu dia harus mengembangkannya menjadi kalimat, begitu juga
dengan benda-benda yang ada di kantung ajaib tersebut sebagai bahan
untuk mengembangkan kalimat dalam bercerita dalam bahasa Inggris.
Kesesuaian media
dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada
satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini
Barbara B. Seels (1994:98) mengatakan bahwa diperlukan Informasi tentang
gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style yang
dapat diidentifikasi dari siswa adalah (1) Tactile/Kinesthetic Para
siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukan dengan suatu
aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi ikut terlibat
langsung melakukan sendiri. (2) Visual/Perceptual. Para siswa memperoleh
hasil belajar optimal dengan penglihatan. Demonstrasi dari papan tulis,
diagram, grafik dan tabel adalah semua alat yang berharga untuk mereka
Pelajar tipe visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart,
time line, film, dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai
informasi dengan format bahasa lisan. Hasil belajar diiperoleh melalui
mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok.
(4) Aktif versus Reflektif Aktif: Pelajar cenderung untuk mempertahankan
dan memahami informasi yang terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara
aktif dengan mendiskusikan atau menerapkannya dan menjelaskannya pada
orang lain. (5) Reflektif :Pelajar suka memikirkan sesuatu dengan tenang
“Mari kita fikirkan terlebih dulu” adalah tanggapan pelajar yang yang
reflektif. (6) Seqwential Versus Global Seqwential : Pelajar menyukai
untuk berproses step-by-step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang
sempurna. (7) Global: Pelajar menyukai suatu ikhtisar atau ” gambaran
besar” dari apa yang mereka akan lakukan sebelum menuju pembelajaran
dengan proses yang kompleks.
Kebutuhan akan media
dapat didasarkan atas tuntutan kurikulum. Siswa kelas enam SD pada akhir
tahun diharapkan memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan dan sikap
yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Pada awal tahun ajaran tentulah
guru menghadapi kesenjangan untuk mencapai target kurikulum sehingga
pada akhir tahun kemampuan itu sudah dapat dimiliki siswa.
Media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Misalnya seorang siswa yang ingin belajar ucapan dan percakapan dalam bahasa Inggris melalui kaset audio, hanya akan dapat mengikutinya jika siswa tersebut telah memiliki kemampuan awal berupa penguasaan kosa kata dan dapat menyusun kalimat sederhana. Jika kita tidak memperhatikan kemampuan tersebut ketika diberikan media tersebut siswa akan mengalami kesulitan. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa program yang terlalu mudah akan membosankan bagi siswa dan sedikit sekali manfaatnya bagi siswa karena siswa tidak memperoleh tambahan kemampuan yang seharusnya. Sebaliknya program media yang terlalu sulit akan membuat siswa frustasi. Kemampuan dan keterampilan yang seharusnya dimilki oleh siswa tidak dapat terpenuhi dan terserap dengan baik, sehingga tidak terjadi perubahan perilaku pada diri siswa. Inilah yang harus dihindari dalam perancangan media pembelajaran.
Silahkan KLIK DISINI untuk informasi lebih lanjut.
Media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Misalnya seorang siswa yang ingin belajar ucapan dan percakapan dalam bahasa Inggris melalui kaset audio, hanya akan dapat mengikutinya jika siswa tersebut telah memiliki kemampuan awal berupa penguasaan kosa kata dan dapat menyusun kalimat sederhana. Jika kita tidak memperhatikan kemampuan tersebut ketika diberikan media tersebut siswa akan mengalami kesulitan. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa program yang terlalu mudah akan membosankan bagi siswa dan sedikit sekali manfaatnya bagi siswa karena siswa tidak memperoleh tambahan kemampuan yang seharusnya. Sebaliknya program media yang terlalu sulit akan membuat siswa frustasi. Kemampuan dan keterampilan yang seharusnya dimilki oleh siswa tidak dapat terpenuhi dan terserap dengan baik, sehingga tidak terjadi perubahan perilaku pada diri siswa. Inilah yang harus dihindari dalam perancangan media pembelajaran.
DAFTAR SEGERA
TEMPAT TERBATAS
Lembaga
Kursus dengan program terlengkap yang mempunyai fasilitas pembelajaran
paling nyaman untuk memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target
lolos PTN, dan
siap bersaing dengan sekolah lain.
LEARNING IS SUPER FUN…
CP.
Shinta Dewi 085725068738 LEARNING IS SUPER FUN…
Silahkan KLIK DISINI untuk informasi lebih lanjut.
0 komentar:
Posting Komentar