Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 14 Maret 2018

Guru di ”gugu” dan di ”tiru”

0 komentar
Faham bahwa seorang guru haruslah di “gugu” dan di “tiru” merupakan falsafah yang kini terus dipertahankan di era globalisasi yang kian menggerus. Perbedaan konsep di “gugu” dan di “tiru” kini agak sedikit berbeda dengan versi era sebelumnya, dimana setiap perkataan guru selalu dianggap “sabda” dengan keharusan untuk melaksanakannya tanpa “mengkritisinya”.

Pada tantangan jaman sekarang ini paham di ”gugu” dan di ”tiru” kini berangsur bergeser meskipun tidak 100% berubah. Menurut penulis, di “gugu”-nya seorang guru masa kini lebih kepada bagaimana cara seorang guru alias pendidikan menjadi mediator sekaligus motivator untuk bukan hanya sekedar “didengar” tetapi juga di “gugu” dengan tindakan yang nyata oleh para peserta didik.

Banyak kompetensi yang sebaiknya dan seharusnya dikuasai oleh guru untuk di “gugu”. Lalu untuk membuat perubahan dari peserta didik “bertahan lama” diperlukan juga kompetensi guru untuk di “tiru”. Mulai dari penampilan, wibawa, cara berkomunikasi, cara mendengarkan, serta cara menjembatani ilmu yang akan disampaikan ke peserta didik serta cara menghadapi masalah di dalam kelas menjadi kompetensi yang bisa membuat seorang guru bisa di “tiru”.

Untuk membuat seorang guru menjadi guru yang bisa di “gugu” dan di “tiru” diawali dengan pemahaman konsep diri yang positif. Ada beberapa ciri seorang guru mempunyai konsep diri yang positif  dikutip dari buku “Guru Powerfull – Guru Masa Depan“ diantaranya:
  1. Luwes dalam pembelajaran
  2. Empati dan peka terhadap segala kebutuhan siswa
  3. Mampu mengajar seusai dengan selera siswa
  4. Mau dan mampu memberi peneguhan (reinforcement)
  5. Mau dan mampu memberi kemudahan, kehangatan dan tidak kaku dalam proses pembelajaran
  6. Mampu menyesuaikan emosi, percaya diri dan riang dalam proses pembelajaran
Lalu bagaimana dengan Anda?


DAFTAR SEGERA TEMPAT TERBATAS
Lembaga Kursus dengan program terlengkap yang mempunyai fasilitas pembelajaran paling nyaman untuk memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target lolos PTN, dan siap bersaing dengan sekolah lain. 

LEARNING IS SUPER FUN…
CP. Shinta Dewi 085725068738 

Silahkan KLIK DISINI untuk informasi lebih lanjut.
Read more...

Pengembangan Media Pembelajaran

0 komentar
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), apakah kebutuhan itu? Salah satu indikator adanya kebutuhan karena di dalamnya terdapat kesenjangan (gap). Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.

Misalnya pada Siswa SD, mereka diharapkan memiliki keterampilan dalam membaca, menulis dan berhitung. Ternyata dalam kenyataannya mereka baru dapat mambaca saja, sehingga kebutuhannya adalah bagaimana supaya mereka bisa menulis dan berhitung.Begitu halnya jika siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menjumlahkan, mengalikan dan membagi, namun ternyata mereka baru bisa menjumlahkan saja.Dengan demikian kebutuhnnya adalah meningkatkan kemampuan mengalikan dan membagi.Tidak hanya pada pengetahuan dan keterampilan, pada aspek sikap juga sering terjadi kesenjangan yang mendorong kebutuhan.Misalnya siswa SD diharapkan sudah berperilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi, membuang sampah pada tempatnya, mandi dua kali sehari, selalu berpakaian rapi dan tidak jajan sembarangan.Namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup bersih.

Adanya kebutuhan, seyogyannya menjadi dasar dan pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. Misalnya dalam pembelajaran bahasa Inggris pada umumnya siswa merasa kesulitan untuk membuat kalimat dengan bahasa Inggris ditambah perasaan malu dan takut untuk berbicara. Guru yang kreatif dapat menciptakan sebuah media yang disebut kantung ajaib. Dalam kantung tersebut diisi dengan berbagai benda bisa apa saja, misalnya buah, sapu tangan, makanan, batu, tanah liat dan lain-lain. Juga disediakan tulisan yang dilipat yang isinya kata-kata tertentu.Dengan sebuah permainan masing-masing siswa dipersilahkan untuk mengambil tulisan dan dari tulisan itu dia harus mengembangkannya menjadi kalimat, begitu juga dengan benda-benda yang ada di kantung ajaib tersebut sebagai bahan untuk mengembangkan kalimat dalam bercerita dalam bahasa Inggris.

Kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini Barbara B. Seels (1994:98) mengatakan bahwa diperlukan Informasi tentang gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa adalah (1) Tactile/Kinesthetic Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukan dengan suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi ikut terlibat langsung melakukan sendiri. (2) Visual/Perceptual. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal dengan penglihatan. Demonstrasi dari papan tulis, diagram, grafik dan tabel adalah semua alat yang berharga untuk mereka Pelajar tipe visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart, time line, film, dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai informasi dengan format bahasa lisan. Hasil belajar diiperoleh melalui mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok. (4) Aktif versus Reflektif Aktif: Pelajar cenderung untuk mempertahankan dan memahami informasi yang terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara aktif dengan mendiskusikan atau menerapkannya dan menjelaskannya pada orang lain. (5) Reflektif :Pelajar suka memikirkan sesuatu dengan tenang “Mari kita fikirkan terlebih dulu” adalah tanggapan pelajar yang yang reflektif. (6) Seqwential Versus Global Seqwential : Pelajar menyukai untuk berproses step-by-step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. (7) Global: Pelajar menyukai suatu ikhtisar atau ” gambaran besar” dari apa yang mereka akan lakukan sebelum menuju pembelajaran dengan proses yang kompleks.

Kebutuhan akan media dapat didasarkan atas tuntutan kurikulum. Siswa kelas enam SD pada akhir tahun diharapkan memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan dan sikap yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Pada awal tahun ajaran tentulah guru menghadapi kesenjangan untuk mencapai target kurikulum sehingga pada akhir tahun kemampuan itu sudah dapat dimiliki siswa.

Media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Misalnya seorang siswa yang ingin belajar ucapan dan percakapan dalam bahasa Inggris melalui kaset audio, hanya akan dapat mengikutinya jika siswa tersebut telah memiliki kemampuan awal berupa penguasaan kosa kata dan dapat menyusun kalimat sederhana. Jika kita tidak memperhatikan kemampuan tersebut ketika diberikan media tersebut siswa akan mengalami kesulitan. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa program yang terlalu mudah akan membosankan bagi siswa dan sedikit sekali manfaatnya bagi siswa karena siswa tidak memperoleh tambahan kemampuan yang seharusnya. Sebaliknya program media yang terlalu sulit akan membuat siswa frustasi. Kemampuan dan keterampilan yang seharusnya dimilki oleh siswa tidak dapat terpenuhi dan terserap dengan baik, sehingga tidak terjadi perubahan perilaku pada diri siswa. Inilah yang harus dihindari dalam perancangan media pembelajaran.



DAFTAR SEGERA TEMPAT TERBATAS
Lembaga Kursus dengan program terlengkap yang mempunyai fasilitas pembelajaran paling nyaman untuk memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target lolos PTN, dan siap bersaing dengan sekolah lain. 

LEARNING IS SUPER FUN…
CP. Shinta Dewi 085725068738 

Silahkan KLIK DISINI untuk informasi lebih lanjut.
Read more...

Ciri-Ciri Guru Kreatif & Profesional (2)

0 komentar
Menjadi guru kreatif dan profesional bukanlah perkara mudah. Ada banyak sekali cara dan metode untuk menjadi guru kreatif dan profesional. Kali ini akan kami bagikan informasi yang disadur dari buku  “Kenapa Guru Harus Kreatif” karya Andi Yudha A. Salah satu fragmen terbaik dari buku ini mengulas tentang ciri-ciri guru kreatif dan profesional, ada 14 ciri guru kreatif yang perlu untuk anda simak yakni sebagai berikut:

8. Disiplin

Disiplin disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup berbagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan kedisiplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin. Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar dan sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yang kuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.

9. Responsif

Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya, sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi dan lain-lain.

10. Empatik

Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar dan proses penerimaan, serta pemahaman terhadap pelajaranpun berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.

11. Nge-Friend

Jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena posisi anda sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekadar hubungan guru murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

12. Suka dengan Anak

Ini wajib! Jangan harap bisa bergaul dan mendidik anak-anak jika pada dasarnya anda tidak suka anak-anak? Menyukai anak dan dunia mereka adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru. Karena bagaimanapun, saat kita berada di antara mereka, bermain dan belajar bersama, kita pun harus ikut menimkati aktivitastersebut. Sebab, jika tidak, sia-sia saja apa yang telah kita lakukan.

13. Anak adalah Amanah

Hakikatnya semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah, termasuk juga anak-anak kita. Menjaga mereka adalah kewajiban kita sebagai bentuk pengabdian kepada Sang Khalik. Seperti kita menjaga barang yang dititipkan oleh orang lain, tentu  kita akan berhati-hati dan berusaha menjaganya agar tidak rusak; agar sang pemilik merasa senang. Begitu pula dengan anak-anak kita. Bukankah anak adalah perhiasan dunia yang dititipkan Allah kepada kita?
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah beberapa ciri diatas ada di sebahagian diri Anda? Tidak ada salahnya untuk mengintropeksi diri dan memperbaiki diri lebih baik lagi. Semoga bermanfaat.

Disadur dari Buku Kenapa Guru Harus Kreatif? Andi Yudha Astandiyar. Mizan Indonesia: Bandung, 2010.


DAFTAR SEGERA TEMPAT TERBATAS
Lembaga Kursus dengan program terlengkap yang mempunyai fasilitas pembelajaran paling nyaman untuk memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target lolos PTN, dan siap bersaing dengan sekolah lain. 

LEARNING IS SUPER FUN…
CP. Shinta Dewi 085725068738 

Silahkan KLIK DISINI untuk informasi lebih lanjut.
Read more...

Ciri-Ciri Guru Kreatif & Profesional (1)

0 komentar
Menjadi guru kreatif dan profesional bukanlah perkara mudah. Ada banyak sekali cara dan metode untuk menjadi guru kreatif dan profesional. Kali ini akan kami bagikan informasi yang disadur dari buku “Kenapa Guru Harus Kreatif” karya Andi Yudha A. Salah satu fragmen terbaik dari buku ini mengulas tentang ciri-ciri guru kreatif dan profesional, ada 14 ciri guru kreatif yang perlu untuk anda simak yakni sebagai berikut:

1. Fleksibel

Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes dan dapat memahami kondisi anak didik, memahami cara belajar belajar mereka, sera mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-masing anak.

2. Optimis

Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan keyakinan akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.

3. Respek

Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak dapat memicu dan memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekedar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajarinya

4. Cekatan

Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, ekspresif, kreatif dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu diimbangin oleh guru sehingga guru mampu bertindak sesuai kondisi yang ada

5. Humoris

Menjadi guru killer? Anak-anak malah takut kepada Guru killer dan tidak mau belajar. Meskipun tidak setiap orang mempunyai sifat humoris. Sifat ini dituntut untuk dimiliki seorang pengajar. Karena pada umumnya, anak-anak sangat menyukai proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka

6. Inspiratif

Meskipun ada panduan kurkulum yang mengharuskan semua peserta didik mengikutinya, guru harus menemukan banyak ide dari hal-hal baru yang positif di luar kurikulum. Ia dapat membuat anak didik terinspirasi untuk menemukan hal-hal baru dan lebih memahami informasi-infromasi pengetahuan yang disampaikan gurunya

7. Lembut

Di manapun, guru yang bersikap kasar, kaku atau emosional biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dan sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik. Pengaruh kesabaran, kelembutan dan rasa kasih sayang akan lebih efektif dalam proses belajar-mengajar dan lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah pendidikan.

Bersambung ke Ciri-Ciri Guru Kreatif & Profesional (2)


DAFTAR SEGERA TEMPAT TERBATAS
Lembaga Kursus dengan program terlengkap yang mempunyai fasilitas pembelajaran paling nyaman untuk memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target lolos PTN, dan siap bersaing dengan sekolah lain. 

LEARNING IS SUPER FUN…
CP. Shinta Dewi 085725068738 

Silahkan KLIK DISINI untuk informasi lebih lanjut.
 
Read more...

Otak Kanan vs Otak Kiri

0 komentar
Dewasa ini, perdebatan akan adanya persaingan antara otak kanan dan otak kiri semakin ramai. Meskipun samar-samar seolah-olah ada 2 kubu dalam memaknai pengguna otak kiri atau otak kanan.
Sebagai manusia yang telah diciptakan dengan “sempurna”, tentunya tidak kita pungkiri kesempurnaan ini bukan hanya terletak bagaimana kita memandang otak kiri yang cenderung akademis dan terstruktur atau otak kanan yang cenderung bebas dan imajinatif.

Seringkali kita terjebak dalam anggapan bahwa jika si A dominan otak kiri, maka akan sulit diajak duduk bareng sambil diskusi dengan si B yang dominan otak kanan, begitu pula sebaliknya.
Padahal jika kita cermati, apapun hasil tes yang mengatakan kita dominan menggunakan otak bagian kiri atau kanan atau bahkan pengguna otak tengah, lalu setelah itu apa? Pada dasarnya kita memiliki kedua belahan otak tersebut. Penggunaan dan kombinasi kedua belahan otak tersebut menjadikan kita manusa yang “sempurna”menggunakan nalar (baca: otak kiri) untuk menganalisa, berfikir ilmiah, logika serta menggunakan imajinasi (baca: otak kanan) untuk mengembangkan ide, gagasan, kreatifitas dan lain-lain.

Memaksimalakan kedua belahan otak kita adalah keniscayaan yang mebuat kita menjadi manusia yang bersyukur, manusia yang mau terus belajar dan mengembangkan potensi lebih baik lagi. Bukankah itu tanda kesyukuran kita terhadap organ yang luar biasa ini yang diciptakan oleh Sang Maha Sempurna?

Berhenti membanding-bandingkan kedua belahan otak kita, dan saling melihat kelemahannya. Kita didesain untuk memaksimalkan keduanya. Menggunakan mereka berdua diwaktu yang tepat serta mengkombinasikan mereka juga disaat yang tepat.

Bagaimana menurut Anda?
Read more...

Kamis, 01 Maret 2018

TRY OUT SBMPTN UB DI GEDUNG UNWIDA

0 komentar
Real Klaten bekerjasama dengan New Neutron Klaten dalam kegiatan "Pembahasan Try Out SBMPTN di gedung UNWIDA KLATEN, 27 Januari 2018 untuk mensukseskan ujian SBMPTN






Bagi kamu-kamu yang ingin mengikuti bimbingan TOEFL khusus mempersiapkan lebih dini mendampingi siswa-siswi agar bisa lolos ke Perguruan Tinggi Negeri Favorit. Tahun ini REAL Klaten membuka lebih awal bimbingan TOEFL Reguler Plus. Silahkan klik "Disc Rp. 1.250.000" untuk informasi lebih lanjut.

DAFTAR SEGERA TEMPAT TERBATAS
Keuntungan program ini memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target lolos PTN, dan siap bersaing dengan sekolah lain.

LEARNING IS SUPER FUN…
CP. Shinta Dewi 085725068738
Read more...

TRY OUT SBMPTN PINKY UNY DI GOR GELARSENA KLATEN

0 komentar
Real Klaten bekerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta & New Neutron Klaten dalam kegiatan "Pembahasan Try Out SBMPTN di GOR GELARSENA KLATEN, 25 FEBRUARI 2018 untuk mensukseskan ujian SBMPTN.










Bagi kamu-kamu yang ingin mengikuti bimbingan TOEFL khusus mempersiapkan lebih dini mendampingi siswa-siswi agar bisa lolos ke Perguruan Tinggi Negeri Favorit. Tahun ini REAL Klaten membuka lebih awal bimbingan TOEFL Reguler Plus. Silahkan klik "Disc Rp. 1.250.000" untuk informasi lebih lanjut.

DAFTAR SEGERA TEMPAT TERBATAS
Keuntungan program ini memantapkan siswa dalam persiapan masuk PTN, target lolos PTN, dan siap bersaing dengan sekolah lain.

LEARNING IS SUPER FUN…
CP. Shinta Dewi 085725068738
Read more...
 
REAL KLATEN © 2018 . Cab.KLATEN